wallpaper

”Advertisement”

Senin, 02 Februari 2015

Kyayi Lurah Singarsa (Anglurah Sidhemen III) Membantu Meredam Pemberontakan Kryan Agung Maruti di Gelgel





Berawal dari  Kyayi Lurah Singarsa (Anglurah Sidhemen III) menghadap Dalem Seganing, memohon agar cucu baginda berkenan menerima putrinya sebagai: permaisuri, dan menyerahkan daerahnya kepada Ida I Dewa Anom Pemahyun (putra Dalem Seganing) sebagai penguasa daerah Singarsa (Sidemen) dengan Bagawanta Mpu Sukaton (Ida Pedanda Wayahan Buruan). disini berdasarkan itu

Dalem Sagening menetapkan putra-putra baginda di daerah-daerah tertentu, dengan jabatan sebagai anglurah antara lain :
  • I Dewa Anom Pemahyun, ditempatkan di desa Sidemen (Singarsa) dengan jabatan Anglurah pada tahun 1641 M, dengan patih I Gusti Ngurah Sidemen Dimade atau Kyayi Lurah Singarsa atau Anglurah Sidemen III dengan batas wilayah di sebelah timur sungai Unda sampai sungai Gangga, dan batas wilayah di sebelah utara sampai dengan Ponjok Batu.
  • Dimana menurut catatan Babad Dalem Anom Pemahyun, misalnya, pada tahun Caka 1563 atau tahun 1641 Masehi, Desa Tabola masih berada di bawah kekuasaan seorang penguasa lokal yang bernama Kyai Lurah Sidemen (Anglurah Sidemen III) yang waktu itu Sidemen berada di bawah kekuasaan Kyai Lurah Sidemen, yang memerintah berdasarkan petunjuk Raja Gegel yang sudah wafat, Sri Aji Segening. . Selanjutnya, pada suatu ketika Kyai Lurah Sidemen, menyerahkan kekuasaannya di Sidemen kepada Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade, putera Sri Aji Anom Pemahyun yang merupakan mantan Raja Gegel yang melengserkan diri dan menyerahkan kekuasaannya pada adiknya. dimana Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade menikahi putri dari Kyai Lurah Sidemen (Anglurah Sidemen III) yang bernama I Gusti Ayu Sapuh Jagat, berputra 
  • Ida I Dewa Agung Gde Ngurah dan
  •  Ida I Dewa Agung Ayu Gde Raka Pemahyun.
Diceritakan sebelumnya..Dalem Seganing wafat tahun Çaka 1517. Digantikan oleh putra yang sulung yaitu Ida I Dewa Anom Pemahyun. Terjadi perebutan kekuasaan, Ida I Dewa Anom Pemahyun pindah ke Purasi. Tahta kerajaan digantikan oleh adiknya Ida I Dewa Dimade (Dalem Dimade) dengan patih Kryan Agung Maruti Dimade, Ida I Dewa Anon Pemahyun serta putranya yaitu Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade bermukim di Purasi. Sempat menyebarkan para Arya dan Pasek ke desa- desa untuk mengaturnya. Kemudian, baginda pindah ke Tambega (Desa Ababi ) Pedanda Sakti Peling, pindah dari Gelgel ke Ulah Desa Sidemen. Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade pindah dari Tambega ke Sidemen, disinilah pertemuan Ida I Dewa anom Pemayun  dengan I Gusti Ayu Sapuh Jagat, terjadilah pernikahan sehingga berputra Ida I Dewa Agung Gde Ngurah dan Ida I Dewa Agung Ayu Gde Raka Pemahyun. Barang- barang pusaka, keris Ki Sudamala, dan lain-lain semua dibawa ke Sidemen. Terjadi perebutan kekuasaan di Gelgel, Dalem pindah ke Guliang, kekuasaan dipegang oleh Kryan Agung Maruti. Kryan Agung Maruti hendak menggempur Sidemen, tetapi gagal. Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade berusaha mengadakan pendekatan dengan putra-putra Dalem Dimade di Guliang. Utusan berkali-kali dilakukan oleh Kyayi Lurah Sidemen Cerawis (Anglurah Sidemen III) atas usahanya inilah berhasil membujuk Ida I Dewa Angung Jambe. Kemudian Ida I Dewa Agung Jambe, pindah dari Guliang ke Sidemen dan bermukim di Ulah bersama dengan kemenakan baginda yaitu Ida I Dewa Agung Gde Ngurah. Mengadakan permusyawaratan untuk menyerang Kryan Agung Maruti di Gelgel. Kemudian penyerangan dilanjutkan, Atas upaya Anglurah Sidemen pada tahun 1677 setelah 26 tahun Gelgel dibawah kekuasaan Kryan Dalem Maruti, dilaksanakan penyerangan kembali atas Gelgel bersama sama dengan para penguasa wilayah yang masih setia terhadap raja Dalem Dimade. Dengan kesepakatan yang diambil dalam pertemuan di Ulah Sidemen dibawah pimpinan Ida I Dewa Jambe putra dari Dalem Dimade penyerangan atasGelgel dilaksanakan dari segala penjuru yakni dari Selatan dengan bermarkas disebelah barat Jumpai dibawah pimpinan perang I Gusti Ngurah Pemedilan dari Badung, dari arah barat laut oleh pasukan Denbukit dibawah pimpinan I Gusti Panji Sakti dengan Panglima perang KiTambang Sampan dengan Taruna Goaknya bermarkas di Penasan Aji. Sedangkan dari arah utara – timur laut pasukan Sidemen, Bangli dan Bengkel dibawah pimpinan
Ida I Dewa Anom Pemayun & Kyayi Lurah Singarsa (Anglurah Sidhemen III) bermarkas disebelah selatan Desa Sumpulan (Paksebali sekarang), pada suatu wilayah bengang yang disebut wilayah kekeran (keker =kokoh =benteng = markas komando). Karena dari sini seluruh penyerangan atas Gelgel dikordinasikan, Ida I Dewa Jambe bermarkas di Dawan dengan pasukan dibawah kawalan Pangaren Paketan. Perang tak dapat dielakkan yang berakhir dengan larinya Maruti kedaerah Jimbaran dan Gelgel dibumi hanguskan sampai rata dengan tanah.
dan Gelgel (Kryan Maruti) dapat ditaklukkan pada tahun Çaka 1626.dan Ida I Dewa Agung Jambe bertahta di Smarajaya (Klungkung) raja pertama.

Sumber:
Babad dalem
Babad Buleleng
Sejarah Desa Tabola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon bantuan nya dalam menambahkan, bilamana ada kesalahan dalam penulisan blog ini, ataupun penambahan yang kurang demi tersajinya data yang lengkap dan falid mengenai Trah Arya Wang Bang Sidemen