Berawal dari Kyayi Lurah Singarsa (Anglurah Sidhemen III) menghadap Dalem
Seganing, memohon agar cucu baginda berkenan menerima putrinya sebagai:
permaisuri, dan menyerahkan daerahnya kepada Ida I Dewa Anom Pemahyun (putra Dalem Seganing) sebagai penguasa
daerah Singarsa (Sidemen) dengan Bagawanta Mpu Sukaton (Ida Pedanda Wayahan
Buruan). disini berdasarkan itu
Dalem Sagening menetapkan
putra-putra baginda di daerah-daerah tertentu, dengan jabatan sebagai anglurah
antara lain :
- I Dewa Anom Pemahyun,
ditempatkan di desa Sidemen (Singarsa) dengan jabatan Anglurah pada tahun
1641 M, dengan patih I Gusti Ngurah Sidemen Dimade atau Kyayi Lurah Singarsa atau Anglurah Sidemen III dengan batas wilayah di
sebelah timur sungai Unda sampai sungai Gangga, dan batas wilayah di
sebelah utara sampai dengan Ponjok Batu.
- Dimana menurut
catatan Babad Dalem Anom Pemahyun, misalnya, pada tahun Caka 1563 atau tahun
1641 Masehi, Desa Tabola masih berada di bawah kekuasaan seorang penguasa lokal
yang bernama Kyai Lurah Sidemen (Anglurah Sidemen III) yang waktu itu
Sidemen berada di bawah kekuasaan Kyai Lurah Sidemen, yang memerintah
berdasarkan petunjuk Raja Gegel yang sudah wafat, Sri Aji Segening. . Selanjutnya, pada suatu ketika Kyai Lurah
Sidemen, menyerahkan kekuasaannya di Sidemen kepada Ida I Dewa Anom Pemahyun
Dimade, putera Sri Aji Anom Pemahyun yang merupakan mantan Raja Gegel yang
melengserkan diri dan menyerahkan kekuasaannya pada adiknya. dimana Ida I Dewa Anom Pemahyun
Dimade menikahi putri dari Kyai Lurah Sidemen (Anglurah Sidemen III) yang bernama I Gusti Ayu Sapuh Jagat, berputra
- Ida I Dewa
Agung Gde Ngurah dan
- Ida I Dewa Agung Ayu Gde Raka Pemahyun.
Diceritakan sebelumnya..Dalem Seganing wafat tahun Çaka 1517. Digantikan oleh putra yang
sulung yaitu Ida I Dewa Anom Pemahyun. Terjadi perebutan kekuasaan, Ida I Dewa
Anom Pemahyun pindah ke Purasi. Tahta kerajaan digantikan oleh adiknya Ida I
Dewa Dimade (Dalem Dimade) dengan patih Kryan Agung Maruti Dimade, Ida I Dewa
Anon Pemahyun serta putranya yaitu Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade bermukim di
Purasi. Sempat menyebarkan para Arya dan Pasek ke desa- desa untuk mengaturnya.
Kemudian, baginda pindah ke Tambega (Desa Ababi ) Pedanda Sakti Peling, pindah
dari Gelgel ke Ulah Desa Sidemen. Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade pindah dari
Tambega ke Sidemen, disinilah pertemuan Ida I Dewa anom Pemayun dengan I Gusti Ayu Sapuh Jagat, terjadilah pernikahan sehingga berputra Ida I Dewa
Agung Gde Ngurah dan Ida I Dewa Agung Ayu Gde Raka Pemahyun. Barang- barang
pusaka, keris Ki Sudamala, dan lain-lain semua dibawa ke Sidemen. Terjadi
perebutan kekuasaan di Gelgel, Dalem pindah ke Guliang, kekuasaan dipegang oleh
Kryan Agung Maruti. Kryan Agung Maruti hendak menggempur Sidemen, tetapi gagal.
Ida I Dewa Anom Pemahyun Dimade berusaha mengadakan pendekatan dengan
putra-putra Dalem Dimade di Guliang. Utusan berkali-kali dilakukan oleh Kyayi
Lurah Sidemen Cerawis (Anglurah Sidemen III) atas usahanya inilah berhasil membujuk Ida I Dewa Angung Jambe. Kemudian Ida I Dewa Agung Jambe, pindah dari Guliang ke
Sidemen dan bermukim di Ulah bersama dengan kemenakan baginda yaitu Ida I Dewa
Agung Gde Ngurah. Mengadakan permusyawaratan untuk menyerang Kryan Agung Maruti
di Gelgel. Kemudian penyerangan dilanjutkan,
Atas
upaya Anglurah Sidemen pada tahun 1677 setelah 26 tahun Gelgel dibawah
kekuasaan Kryan Dalem Maruti, dilaksanakan penyerangan kembali atas Gelgel
bersama sama dengan para penguasa wilayah yang masih setia terhadap raja Dalem
Dimade. Dengan kesepakatan yang diambil dalam pertemuan di Ulah Sidemen dibawah
pimpinan Ida I Dewa Jambe putra dari Dalem Dimade penyerangan atasGelgel
dilaksanakan dari segala penjuru yakni dari Selatan dengan bermarkas disebelah
barat Jumpai dibawah pimpinan perang I Gusti Ngurah Pemedilan dari Badung, dari
arah barat laut oleh pasukan Denbukit dibawah pimpinan I Gusti Panji Sakti
dengan Panglima perang KiTambang Sampan dengan Taruna Goaknya bermarkas di
Penasan Aji. Sedangkan dari arah utara – timur laut pasukan Sidemen, Bangli dan
Bengkel dibawah pimpinan
Ida I Dewa Anom Pemayun & Kyayi Lurah Singarsa (Anglurah Sidhemen III) bermarkas disebelah selatan Desa Sumpulan (Paksebali
sekarang), pada suatu wilayah bengang yang disebut wilayah kekeran (keker
=kokoh =benteng = markas komando). Karena dari sini seluruh penyerangan atas
Gelgel dikordinasikan, Ida I Dewa Jambe bermarkas di Dawan dengan pasukan
dibawah kawalan Pangaren Paketan. Perang tak dapat dielakkan yang berakhir
dengan larinya Maruti kedaerah Jimbaran dan Gelgel dibumi hanguskan sampai rata
dengan tanah.dan Gelgel (Kryan Maruti) dapat
ditaklukkan pada tahun Çaka 1626.dan Ida I Dewa Agung Jambe bertahta di Smarajaya
(Klungkung) raja pertama.
Sumber:
Babad dalem
Babad Buleleng
Sejarah Desa Tabola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon bantuan nya dalam menambahkan, bilamana ada kesalahan dalam penulisan blog ini, ataupun penambahan yang kurang demi tersajinya data yang lengkap dan falid mengenai Trah Arya Wang Bang Sidemen